sejarah singkat kehidupan pondok pesantren. bintang sembilan

Mencari sesuatu namun tidak di beri sesuatu kepastian

Menjalankan tugas yang tidak tertrentu

Mulai pagi pikiran sudah membludak di dalam fikiran karna factor kesakitan yang luar biasa didalam kepala efek dari sakit gigi. Program sudah menjadi tujuan kesakitan kepala saya korbankan untuk sebuah tujuan yang amat penting setelah jam sudah menunjukkan waktu berangkat saya pun tergesa – gesa untuk berangkat ke tempat belajar kepala yang seperti pecah tenaga yan kurang fit karena ikut peserta dalam sakit gigi , sinaran matahari yang begitu panas , dan asap snalpot yang begitu menyengat kedalam hidung serta sepedah motor yang kehabisan bensin, saya pun rela semua itu karna sebuah tujuan.

 kontak sudah saya cabut yang udah tandanya sampai, saya pun langsung ke kantin menikmati minuman teh karna saya belom ngeteh hehehehe serta beli eceranh rokok A1 filter dan bergurau dengan teman sekawan seperjuangan di dalam ruangan hingga sampai jam dua , setelah jam dua bayar sudah selesai , saya pun langsung ke kelas karna jam sudah waktunya namun setelah saya masuk , teman – teman masih bergurau , tempat duduk masih berselerakanm bau rokok meluas keruangan, saya Tanya ke teman – teman “ ada dosen apa nggac ? , kayaknya tidak ada, saya pun agak lemas ,dan juga agak senang, jujur saya itu kalau ada dosen yg masuknya melebihi batas yang sudah ditentukan, rasannya pingin gabung kekelas lain karna matkul biar cepat selesai dan pulang hehehehe,  karna dari kemarin dosen tersebut belom masuk kekelas. Ketika jam pertama sudah habis , terus saya minta tolong ke teman saya  supaya menanyakan dosen yang mengajar jam ketiga nanti masuk apa tidak, terus dosen yang ngajar jam ketiga bialang “ sekarang kita tidak ada perkuliahan, perkuliahan sudah habis , tinggal menunggu jam UAS , dua matkul sudah kosong jam pertama dan jam ketiga , babak terajkhir menunggu jam ke dua, saya bialang kekosma atau ke ketua kelas saya supaya menanyakan jam kedua , ketika sudah menanyakan ke dosen yang ngajar jam keduam dosen yang ngajar jam kedua bilang “ maaf saya nggac nmasuk hari ini .

 melihat dari semua matkul yang kosong semua , hati saya agak gundah , karna mersakan arti sebuah kekecewakan dalam perjuangan, gigi yang sakit , mulutpun harus terdiam juga , hati pun merasakan sebuah sakit sayapun terdiam berjalan biasa menujun ke sepeda montor lalu menyetater sepeda langsung cus ke masjid karenaa waktu sudak menunjukan shoalat asyarm setelah sholat, kemudian saya pulang pas waktu setengah perjalan air hujan jatuh sedikit – sedikit , gerimis yang agak lama , membuat saya agak ragu ingin pulang akhirnya saya mampir kekafe kedai j28 m sendirian sambil menunggu hujan terang , sediri di sdalam sebuah ruagan tiadea teman yang dia ajakk berbincangan akhirnya leptop saya jadika teman obrolan . selesaiii hehehhehhhehe……